Selasa, 20 Maret 2018

Anggota Polda Jawa Tengah, Bripda Guntur Laksono (18), merupakan anak seorang buruh tani di Desa Sikambang, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo yang masuk polisi pada tahun 2017 tanpa uang pelicin.

Anggota Polda Jawa Tengah, Bripda Guntur Laksono (18), merupakan anak seorang buruh tani di Desa Sikambang, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo yang masuk polisi pada tahun 2017 tanpa uang pelicin.
Sebelum mendaftar menjadi polisi, Bripda Guntur Laksono mengutarakan keinginannya kepada orang tuanya namun kedua orang tuanya resah dengan anggapan miring uang pelicin untuk masuk polisi. Namun dengan tekad yang kuat ia nekat mendaftarkan diri sebagai prajurit Bhayangkara. “Keluar uang hanya untuk fotokopi, beli materai dan transportasi ke Mapolda Jateng. Tidak ada serupiahpun yang dikatakan masyarakat sebagai uang pelicin, betul-betul tanpa pungutan,” kata Bripda Guntur Laksono.
Seusai pendidikan, Bripda Guntur memanfaatkan waktu cutinya membantu ayahnya di sawah. Aktivitas tersebut sudah biasa dilakukan Bripda Guntur sejak usia SD (Sekolah Dasar). “Pulang sekolah istirahat makan, lalu berangkat menyusul bapak ke sawah. Setelah jadi polisi pun, saya akan tetap kesawah,”jelasnya.
Namun, ketika menjalani pendidikan, Ibunda Guntur meninggal dunia dikarenakan sakit gagal ginjal.
Demi membahagiakan ibunya yang kini telah tiada, Bripda Guntur berniat menyedekahkan sebagaian dari penghasilannya atas nama ibunya, serta untuk membantu perekonomian keluarga dan membiayai sekolah adiknya hingga lulus SMA dan hidup mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar