Maraknya fenomena Hoaks dan ujaran kebencian di media sosial Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Argo Yuwono mengatakan, jajarannya hingga kini terus melakukan sosialisasi program 3 K dengan mengajak masyarakat untuk mampu memfilter berita-berita yang didapat agar tidak terjerumus ke dalam berita Hoaks. .
"Kita meminta kepada masyarakat, apabila menggunakan sosial media harus gunakan tiga 'K' agar terhindar dari berita hoaks. Tiga 'K' yaitu logika, estetika, dan etika," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
.
Selain itu, ia mengatakan apabila menemukan pemberitaan atau foto yang diunggah sebaiknya pahami terlebih dahulu logikanya seperti apa. Kemudian, masyarakat harus bisa menilai apakah foto atau berita yang belum tentu benar itu pantas dibagikan atau tidak. "Jadi, kalau kita punya berita yang tidak baik tidak pantas atau belum tentu kebenarannya. Sebaiknya kita tidak di-upload," pungkasnya.
.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau kepada masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial karena itu bisa menimbulkan manfaat dan mudorot, untuk itu kita harus lakukan kroscek dan tabayyun.
.
"Kalo berita itu bisa menimbulkan masalah sebaiknya tidak usah disebarkan. Dalam hal ini orang tua, tokoh agama, harus bisa mendidik agar bijak dalam menggunakan media sosial. Jadi kita harus bijak dalam menggunakan medsos itu," tuturnya.
"Kita meminta kepada masyarakat, apabila menggunakan sosial media harus gunakan tiga 'K' agar terhindar dari berita hoaks. Tiga 'K' yaitu logika, estetika, dan etika," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
.
Selain itu, ia mengatakan apabila menemukan pemberitaan atau foto yang diunggah sebaiknya pahami terlebih dahulu logikanya seperti apa. Kemudian, masyarakat harus bisa menilai apakah foto atau berita yang belum tentu benar itu pantas dibagikan atau tidak. "Jadi, kalau kita punya berita yang tidak baik tidak pantas atau belum tentu kebenarannya. Sebaiknya kita tidak di-upload," pungkasnya.
.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau kepada masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial karena itu bisa menimbulkan manfaat dan mudorot, untuk itu kita harus lakukan kroscek dan tabayyun.
.
"Kalo berita itu bisa menimbulkan masalah sebaiknya tidak usah disebarkan. Dalam hal ini orang tua, tokoh agama, harus bisa mendidik agar bijak dalam menggunakan media sosial. Jadi kita harus bijak dalam menggunakan medsos itu," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar